Jumat, 30 September 2011

Jalan-jalan ke Pantai Belitung Barat(Tanjung Pandan)

Kira-kira 10 menit perjalanan, kami sampai pada daerah yang dituju. yaitu Tanjung Tinggi. Why Tanjung Tinggi?? orang disekitar sini menyebutnya Pelabuhan Bilik, karena bentuk yang menjorok kedalam dan di “proteksi” dari batu-batuan yang menjulang tinggi. Batu-batu nya sendiri adalah batu granit. Take a look at this :
Natural of Tanjung Tinggi
Natural of Tanjung Tinggi
Big Rocks of Tanjung Tinggi
Big Rocks of Tanjung Tinggi
Karena aku adalah penduduk asli, saat aku masih tinggal di Belitung, aku tidak menyadari keindahan pantai ini (begitu juga penduduk asli lainnya, menurutku.), baru setelah beberapa tahun aku di pulau Jawa, barulah muncul kekaguman akan kealamian dan keindahan pantai ini.. . Ok, lanjut ke cerita. Sesampainya di pantai ini, aku langsung melepas rindu. yaitu mandi dengan sepuasnya.. :) .
MANDI LAUTTT... Wuuuu
MANDI LAUTTT... Wuuuu
Waiting for foods
Waiting for foods
Wuuiihh..karena saat itu adalah musim Angin Barat, gelombang cukup besar (but tentu saja kurang besar jika dibandingkan di Kuta, Bali), Aku seperti orang di padang pasir yang tandus (maklum, selama aku di Bandung, pantai adalah sesuatu yang langka) , melihat laut itu bak melihat kolam renang yang baru di ganti air alias : seger banget!… Opss. Supaya lebih terasa enaknya, tak lupa saat sebelum berenang, kami memesan makanan. Apalagi kalau bukan makanan laut. Ikan Kerisi, Jebong, ilak (maaf, aku tidak mengetahui nama2 indonesia dari jenis2 ikan itu), ikan2 ini di panggang dengan bumbu (Kunyit dsb) dan di buat Gangan (makanan khas Belitung, seperti Pindang,tapi dengan kunyit). Mmm.. Oh iya, karena letak rumah makannya memang persis dipantai,ikan2 yang dikirim kesini anti formalin dsb. Jadi, sangat segar,mmm jauh sekali jika dibanding kan ikan laut yang ada di bandung (maklum jarak bandung-pantai sangat jauh). Ok, aku tidak bisa menceritakan dengan kata2 keindahan saat2 habis berenang dan makan ikan segar..I just can say : Wuuu….,
Setelah makan kami melanjutnya perjalanan, tak lupa, Nikon D40 di leherku siap bekerja mengabadikan keindahan2 didepanku.
Silent Tanjung Tinggi
Silent Tanjung Tinggi
Limit..
Limit..
Nelayan Tanjung Tinggi
Nelayan Tanjung Tinggi
Huu..Pantai yang indah..
undefined
Rocks...
Rocks too..
Rocks too..
Ok Tanjung Tinggi, I’m leaving you.. Kami berencana pulang ke Tanjung Pandan melalui jalan Tanjung Binga. Tanjung Binga ada suatu desa nelayan. Dengan kecepatan sedang, setelah 15menit kami sampai di desa ini. tepat di dekat kantor desa, ada jembatan yang menjulang ke tengah laut, disini kami parkir motor dan melihat-lihat. Segerombolan anak nelayan berlarian..rupanya mereka ingin meloncat dari jembatan ini ke dalam..tinggi jembatan ini sekitar 3m.. dan di bawahnya terdapat karang.. Jadi Lumayan rasanya jika anda meloncat dari atas jembatan dan air laut tidak cukup dalam untuk menahan tubuh anda (Archimedes).
Wooo..run run !!
Wooo..run run !!
Checking first!!
Checking first!!
Sebelum meloncat, rupanya mereka takut terjadi sesuatu (maklum, karang dibawah sana tidak ada yang lembut), jadi mereka mengecek apakah laut cukup dalam untuk di loncati dari atas jembatan..
Ok, That’s fine to jump!
But wait a second!! let me photo you jumping!, they smiled at me, and I was calculating : 1 !, 2!, and 3!! Jump!!!
JUMP!!!
JUMP!!!
WOOOO..
WOOOO..
Wait for me!!
Wait for me!!
what a brave kids!.. Nice…
by the way, tepat di hadapan adalah Pulau Burung..dan di depannya lagi adalah Pulau Lengkuas.. seperti namanya, di pulau burung ini memang banyak burung. Di pulau Lengkuas terdapat mercusuar, peninggalan Belanda dan sampai sekarang masih digunakan untuk memandu kapal2 yang masuk ke perairan Belitung.
undefined
climbing...
climbing...
Ok. hari mendekati sore..dan perjalanan kami masih jauh.. kami bergegas pulang..
undefined
durian dimusim bukan musim durian..
Beberapa saat kami melewati pedesaan, Fara melihat orang yang berjualan Durian. Memang pada bulan Nov-Jan adalah bulan panen untuk durian. tapi saat itu durian2 seolah tak mau berbuah banyak sehingga otomatis harganya pun melonjak. Fara membeli 8 buah yang kecil (biasa besar, walau tak sebesar yang anda temui di supermarket Carefour), tetapi rasa durian disini masih “asli”, ada pahit dan manisnya. sedikit berbeda rasanya dibanding durian yg ada disupermarket…(depend on your taste..)…..
30menit kemudian,kami sampai dirumah..dan menikmati durian… :)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda